Indonesian Cultural Nights 2024 di Bangkok, Suguhkan Tari Lerok Lelono dan Prawira Wengker

Unesa.ac.id. BANGKOK – Pusat Unggulan Iptek (PUI) Seni Budaya Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kembali memeriahkan panggung Indonesian Cultural Nights (ICN) di Bangkok, Minggu malam, 15 September 2024.
Ini menandai partisipasi kedua PUI Seni Budaya UNESA dalam acara yang diprakarsai oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand. Rachmat Budiman, Duta Besar RI untuk Thailand, menyampaikan apresiasinya kepada kampus 'Rumah Para Juara' atas kesediaannya untuk kembali mendukung dan berpartisipasi dalam ajang ICN tahun ini. Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan kekayaan serta keunikan seni budaya Indonesia kepada khalayak internasional.
Pada gelaran ICN 2024 kali ini, UNESA menampilkan tari Lerok Lelono dan Prawira Wengker, yang merupakan hasil pengembangan dari tarian tradisional khas Jawa Timur. Tari Lerok Lelono diadaptasi dari seni pertunjukan ludruk, yang menggambarkan semangat, ketangguhan, dan perjuangan para petani Jawa Timur dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Para petani ini sering kali mengisi waktu di sela-sela aktivitas bertani dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, menyamar dengan merias wajah secara unik untuk menghibur dan menyembunyikan identitas mereka.
Dengan semangat gotong royong, penghormatan terhadap kerja keras, serta keahlian dalam menari, bernyanyi, dan bermain musik, mereka menciptakan seni pertunjukan yang dikenal dengan nama Lerok, yang kemudian berkembang menjadi bentuk seni yang lebih dikenal, yakni ludruk. Tari Prawira Wengker, di sisi lain, menggambarkan keberanian prajurit Kerajaan Wengker, yang divisualisasikan melalui tokoh Bujang Ganong dan Jathilan. Keberanian Bujang Ganong dan Jathilan dari Kerajaan Wengker yang melawan Prabu Singo Barong dari Kerajaan Lodaya menjadi inti cerita dalam Tari Prawira Wengker. "Daerah Kerajaan Wengker kini dikenal sebagai Ponorogo," ujar Trisakti, Kasubdit PUI Seni Budaya UNESA.
Sebagian besar pertunjukan ini dipersembahkan oleh mahasiswa Prodi S-1 Sendratasik, termasuk para koreografer Tari Lerok Lelono, yakni Trisakti dan Oby Amadenta. Adapun koreografi Tari Prawira Wengker dikerjakan oleh Oby Amadenta dan Gymnastiar Valen Nurhabib. Para penari yang tampil antara lain Gymnastiar, Oby Amadenta, Aura Lailatul, Suci Sekar, Melly Ayu, dan Risma Adit. Untuk pengaturan musik, ditangani oleh Joko Winarko dan Ramza Sulistya Atmaja, dengan dukungan pemusik seperti Joko Winarko, Ramza, Anugrah, Dhea Ahmanda, Renanda, Trisakti, Warih H, dan Maha Kalyana.
Trisakti mengungkapkan kebanggaannya atas kesempatan berkontribusi dalam memperkenalkan seni budaya Indonesia di panggung internasional melalui ICN. "Kami berharap melalui kegiatan ini masyarakat global dapat lebih mengenal dan menghargai kekayaan seni budaya Indonesia, sekaligus membawa nama PUI Seni Budaya UNESA ke kancah dunia," pungkasnya. Acara ini dibuka oleh Duta Besar RI untuk Thailand dan dihadiri oleh Ketua DPR Thailand, serta beberapa menteri dan diplomat dari berbagai negara sahabat.
Share It On: